Monday, December 27, 2010

The day

Kali ini aku mau menuliskan tentang peristiwa yang istimewa dalam hidupku, sayang sepertinya kalau tidak diabadikan ke dalam tulisan :) sebenarnya ide untuk menulis tentang ini sudah ada sejak dulu, tapi selalu saja malas :( ya akhirnya sekarang aku coba untuk abadikan peristiwa ini :)

Oh iya sebelum itu aku mau menceritakan satu peristiwa yang tidak kalah istimewanya dari peristiwa yang di atas :) karena kalau tidak ada peristiwa ini, peristiwa istimewa itu tidak akan pernah terjadi :)

Awal dari semua

Suatu hari ayahku pergi sendiri ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter, aku lupa kapan dan apa tujuan ayahku bertemu dokter. Di sana, ayahku melihat seorang ibu duduk di kursi roda dengan tumor di lututnya, sebut saja ibu E. Karena merasa sakit ibu E sama dengan aku, ayahku menyapanya dan berbincang-berbincang lalu saling bertukar nomor handphone. Oh iya, Ayahku juga membagi informasi kepada Ibu E tentang pengobatan alternatif yang sedang aku jalani..

Sejak dari pertemuan itu, ibuku dan ibu E saling menghubungi satu sama lain (ibuku menanyakan kabar ibu E, dan ibu E menanyakan kabarku :)) suatu kali ibu itu memberitahu ibuku kalau ada seseorang yang mempunyai penyakit yang sama denganku, kemudian dia memberikan nomor telepon orang tersebut kepada ibuku, daaaaaan…

The day

Rabu, 14 april 2010 kira-kira pukul 15:00 aku berangkat dari rumah menuju ke rumah sakit untuk kontrol (seperti biasa). Sampai di rumah sakit, turun dari mobil aku langsung menjatuhkan diri ke kursi roda, lalu segera menggelinding ke bagian radiologi, untuk di rontgen kakinya. Hari itu (sama seperti hari-hari lain) aku berharap tulang pahaku sudah nyambung, dan aku sudah boleh berjalan. Selesai dari radiologi, aku segera menujur ke tempat dokter, poli bedah ya kalau tidak salah. Dan disitu ternyata ada kejutan :)

“Hendry, dicariin sama *****.” Begitu aku masuk ke poli bedah, suster di sana langsung bilang seperti itu. Weeew… yang terjadi di diriku adalah kaget, takut, deg-degan haahhaha… bertanya dalam hati, “apa yang di maksud ***** adalah Ms. K??” “apa iya?” suster ngomong lagi, “tadi dia ke sini, cuma kamu belum dateng, dia pergi dulu.”

Ah malu sih sebenarnya menuliskan tentang ini, sambil menunggu namaku dipanggil. Aku bertanya-tanya terus di dalam hati, “apa iya itu Ms. K??” “kayaknya ga deh…” “ga mungkin ah” karena sangat penasaran, aku berusaha untuk mencari nomor hp Ms. K, hanya sekedar untuk memastikan, kalau yang dimaksud suster apakah benar dia atau bukan.

Karena waktu itu hp ku baru saja ganti, jadi nomor Ms. K belum aku save. Aku berinisiatif untuk melihat nomornya dari Facebook. Dengan rasa penasaran yang semakin menjadi, aku segera klik tulisan phone number (kalau tidak salah) yang ada di facebook profile milik Ms. K. Dan tau apa yang aku lihat?yang tertera di hpku bukanlah sederet no hp, tapi sederet huruf yang membentuk kalimat pendek, "preet haha..." Spontan aku langsung tersenyum dan dalam hati ngomong, "sialan, gw lupa kalo di facebooknya ga ada nomor hapenya haha..."

Sebelum 14 april ini, kedua orangtuaku sudah bertemu dengan Ms. K di rumahnya. Dari cerita ayah dan ibuku, Ms. K memang sama penyakitnya, cara penanganannya pun sama, letak operasinya sama, panjang jahitannya kira-kira sama, hanya bedanya adalah letak kakinya. Ms. K berlawanan dengan kakiku (yang dioperasi). Sewaktu mendengar cerita itu aku cuma bilang, "bisa begitu... :)"

Lalu namaku dipanggil dan aku segera masuk ke ruangan dokter. Ah ternyata tulang pahaku masih belum nyambung juga :( dokter sempat bingung juga kenapa bisa begitu. Kalau aku tidak salah ingat ia mengatakan, “semua obat sama vitamin udah dikasih.” Berdasarkan pengetahuan yang didapat dari hasil pertemuan dengan Ms. K, ibuku ‘memaksa’ dokter untuk memberikan obat (hmm… vitamin) untuk tulang yang bernama aclasta. Ya, dan akhirnya si dokter pun menyetujuinya untuk memberikan vitamin itu (sebulan sekali sebanyak 3 kali).

Keluar dari ruangan dokter aku memilih untuk keluar dari poli bedah (menunggu di ruang tunggu tepat di depan pintu masuk poli bedah). Ketika pintu dibuka aku (duduk di kursi roda) mendengar seseorang berkata, “halo” aku tidak tahu siapa yang mengucapkan itu, dan bahkan aku tidak tau sosoknya ada di mana. Merasa suara itu menyapaku aku hanya tersenyum saja.

Kursi roda semakin bergerak maju keluar ruangan dan baru aku tahu siapa yang menyapaku… ya, ternyata di luar sudah ada Ms. K dan mamanya. Ternyata benar yang dimaksud suster adalah Ms. K seniorku :) ia memakai dekker di kakinya dan ia sudah berjalan tanpa menggunakan tongkat (kadang-kadang) seingatku kita semua berbicara cukup lama di ruang tunggu itu kira-kira satu jam. Cukup banyak yang dibicarakan di pertemuan itu. Dari masalah penyakit sampai masalah dokternya :p, pengalaman saat menjalani kemoterapi, tips untuk bisa tidur dengan posisi badan miring, “kakinya diganjel bantal guling.” :) efek-efek dari obat aclasta dan yang tidak aku lupa Ms. K memberikan semangat untukku :) (ya aku sebenarnya juga mau memberi semangat padanya, tapi aku kalah canggih ngomongnya, jadi diem aja deh :p)

Hmmm… aku ingat sedikit kalimat-kalimat yang ada dalam perbincangan itu, “kemo juga bisa buat diet, kalo gue liat di internet sih gitu.” (kira=kira begitu) hehe… ah sisanya sudah masuk ke dalam alam bawah sadar :(

Mungkin paragraf ini adalah paragraf yang tidak penting, tapi kurang puas rasanya kalau aku tidak menulisaknnya. Rambut Ms. K sangat menarik haha... jujur, karena rambutnya lah yang membuatku mengenalinya pertama kali melihat :) kamu tahu seperti apa rambutnya?seperti gulali… uupss… jangan marah yah hehe… tapi oke kok, I like it :) sekarang sih sudah lurus rambutnya (oke lah dua-duanya).

Oke, paragraf tidak penting sudah habis, perbincangan selesai karena waktu juga yang memisahkan :p waktu sudah terlalu malam dan Ms. K masih mau menjenguk pasien lain yang katanya terkena kanker juga, kalau tidak salah dokter yuli namanya. Ms. K dan mamanya pergi dan aku tetap menunggu di ruang itu karena ayahku mau mengurus administrasi dulu.

Setelah semua beres aku segera menuju keluar rumah sakit. Ketika aku sedang masuk ke dalam mobil Ms. K dan mamanya baru mau keluar rumah sakit juga dan kalimat terakhir yang diucapkannya, “tetap semangat ya!” dari dalam mobil aku hanya mengacungkan jempol kiriku :)

Kalau aku ditanya bagaimana perasaanku saat itu?dua kata yang bisa mewakili perasaanku adalah “sangat senang.” Bagaimana aku tidak “sangat senang”, Ms. K adalah teman senasibku yang pertama setelah kira-kira 2 tahun aku merasa ‘sendirian’ :)

Terima kasih Tuhan...

***

Tulisan ini cukup tertunda lama, sebelum aku mulai untuk menulis lagi hari ini aku melihat tanggal terakhir aku menulis cerita ini adalah tanggal 8 Agustus 2010 dan baru sampai paragraf ke-4 di bab “The Day” Beruntung sekali aku bisa menyelesaikan cerita ini hari ini (27 Desember 2010) sebelum memori-memorinya hilang di telan alam bawah sadarku :)

Sunday, December 26, 2010

Aku Merindumu (221210)

Aku Merindumu (221210)

Pernah aku sakit hati karena sikapmu
Pernah aku kecewa karena tak ada kamu di 'sini'
Pernah aku menangis karena kamu pergi 'meninggalkan' aku

Tapi...

Sekarang tidak ada lagi rasa itu sayang
Mungkin tertiup waktu
Atau dimakan lelah

Aku benci rasa yang baru ini
Tawar, hampa, kosong
Tidak ada rasa...

Aku ingin mengulang lagi
Aku ingin mengalami lagi

Sakit hati karenamu
Kecewa karenamu
Menangis karenamu

Manis, aku merindumu...

Friday, December 24, 2010

Masa SMA

Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang ini, tetapi beberapa kali tertunda karena aku berhasil digoda oleh rasa malas. Dan sejujurnya sekarang ini pun rasa malas itu muncul lagi, tapi aku sudah membulatkan tekatku untuk menulis ini hehehe… aku memang harus ‘memaksa’ diriku untuk melakukannya, kalau tidak sekarang kapan lagi?iya kan? :)


Sesuai dengan judul, aku akan menuliskan cerita-ceritaku ketika aku masih di SMA. Hmmm.. sepertinya tidak banyak yang bisa kau ingat di masa ini. Ya kita coba lah ya…

Untuk ke SMA aku harus pindah dari sekolahku yang lama, karena di sekolahku yang lama (Widuri Jaya) tidak ada SMA. Di sana hanya ada TK, SD dan SMP. Mungkin kalau di Widuri ada SMA aku tidak akan memilih pindah ke sekolah yang baru ini, sekolahku yang baru namanya Providentia.

Providentia terlihat lebih ramai dan lebih besar, itulah kesan pertamaku ketika memasuki sekolah ini. Di sekolah ini ada TK sampai SMA (hanya universitas yang tidak ada :p) jujur, hari pertama aku masuk sekolah (di SMA) aku merasa takut, karena tidak ada satu orang pun temanku yang di SMP yang masuk ke SMA ini. Jadi aku benar-benarsendirian.

Hari pertama ini tidak langsung MOS, tapi hanya seperti briefing untuk MOS di hari senin. Kalau tidak salah briefingnya itu adalah hari sabtu (untuk tanggal dan jam aku tidak ingat). Aku duduk di dalam ruangan itu sendirian, sampai tiba-tiba datanglah seseorang yang menyapaku dan meminta ijin untuk duduk di sebelahku. Dia juga anak baru sama sepertiku, tapi banyak temannya yang masuk sekolah ini, amanya Ferry (dan dia menjadi salah satu teman baikku nanti).

Tepat di depanku ternyata adalah orang yang aku kenal, dia adalah teman sekelas saudara sepupuku ketika di widuri. Kalau dia tidak menyapaku duluan aku tidak akan tahu kalau itu dia. Ketika aku tahu ada orang yang aku kenal di sana, aku seperti merasa tidak sendiri lagi (yaa walaupun itu bukan temanku, setidaknya aku mengenalnya).

Aku lupa apa saja isi dari briefing itu, yang aku ingat adalah kami para siswa baru untuk hari seni disuruh oleh kakak kelas untuk membawa nasi dengan 5 macam warna, dan selama MOS harus membawa tas yang terbuat dari kardus. Hmm… sepertinya sih masih ada tugas lagi tapi aku lupa apa itu. Ya tapi di hari seninnya aku tidak masuk :) entah sebabnya apa hingga aku tidak masuk. Untuk MOS di hari-hari berikutnya sih aku selalu hadir.

Aku duduk di kelas 1.2 (yang katanya isinya anak-anak yang bandel) tidak banyak kesan sih di sini, karena aku hanya sebentar di kelas 1.2. baru sekitar 2 atau 3 hari (kalau tidak salah) aku sudah dipindah ke kelas 1.1, yang katanya isinya anak-anak pintar. Aku tidak merasa pintar, tapi entah mengapa aku dipindah ke kelas 1.1.

Hari pertama di kelas 1.2 teman sebelahku ternyata pindahan dari Malaysia (tadinya aku kira dia orang Malaysia, ternyata dia pindah ke malaysia pada saat kerusuhan 98), namanya Willy. Dengan dia aku pernah meminta bantuan sih seingatku, mungkin meminjam catatan?aku lupa… yang jelas aku meminta bantuan karena aku tidak kelihatan untuk melihat ke papan tulis. Bener ga wil? :)

Dan besoknya (kalau tidak salah) akan menjadi hari yang paling aku ingat seumur hidup hehe… di hari itu aku mengalami hal yang memalukan (walaupun tidak begitu memalukan, tapi tetap saja memalukan). Seragam kotak-kotak hijau dengan celana panjang berwana putih plus dasi, aku berjalan menuju kelas 1.2 yang dipindah ke lantai paling atas (kemarin di lantai paling atas (tadinya di lantai paling bawah).

Melewati kelas 3 IPS terlebih dahulu, baik 3 IPS 1 maupun 2 (karena kelasku terletak paling pojok. Semua terlihat biasa saja (kalau sekarang diingat-ingat lagi, ternyata ada yang senym-senyum melihatku) dan sampai di kelaspun masih biasa saja. Sampai salah seorang teman cewek bilang gini (kira-kira) “kalo pake baju kotak-kotak, ga usah pake dasi.” namanya Fransisca, dia satu-satunya orang yang memberitahuku tentang kebenaran itu. Baju kotak-kotak plus dasi itu ternyata adalah hasil karangan dari para senior! Brengsek! Ska, masih ingat cerita ini? :)

Di kelas 1.1 ada 2 hal yang paling bisa aku ingat, ini sangat berkesan buatku. Yang pertama adalah aku mendapat julukan baru :) julukannya adalah “JigonK” hahaha… bukan jigong loh ya :) jadi JigonK adalah nicknameku di game nexia (ada yang tau game nexia?). seorang teman yang mulai akrab denganku tidak memanggilku dengan nama asli, tapi dengan nama di game, “gonk, jigonk” ya, dialah si Bobby :) mulai di kelas ini lah untuk seterusnya sampai lulus teman-teman banyak yang memanggilku JigonK :) masih inget bob? :)

Dan yang kedua adalah aku berantem hehe… bukan berantem ya mungkin, tapi marah.. seingatku kejadiannya adalah waktu itu beberapa temanku (kalau tidak salah 2 orang) memanggilku dengna sebutan, “buta” ya maksudnya bercanda, aku tahu itu. Pertama-tama aku cuek saja, tapi entah kenapa lama-lama aku jadi merasa muak dengan panggilan itu. Sampai satu titik dimana aku sangat marah, tas yang aku punya (isinya buku-buku dan botol air minum) aku angkat dan aku lempar tepat ke muka temanku yang ada di belakangku. Dia terlihat kesal memang, tapi sepertinya tidak mau membalas (mungkin karena kasihan dengan aku).

Setelah melempar tas itu, aku duduk ke belakang kelas. Entah apa tujuanku duduk di belakang kelas. Yang jelas ada perasaan menyesal yang timbul, “mengapa aku berbuat seperti itu?” tidak lama kami saling bermusuhan, sebelum pulang sekolah, kami berdua saling meminta maaf. Temanku yang ini namanya Raymond :) masih inget mon? :)

Kelas 2 tidak lagi disebut kelas 2, tapi kelas XI, dan aku termasuk dalam kelas XI IPS 1. Aku tidak berminat untuk masuk kela IPA karena aku tidak suka dengan pelajaran hitungan :) arrgh… sial! Memoriku di kelas XI ini hilang :( hmmm.. apa yah? Aha! aku ingat, di kelas XI ini aku bisa mendapat ranking 3 besar setelah beberapa tahun tidak pernah dapat ranking 10 besar :) (terakhir aku ranking 10 di SD kelas 2). Hmmm… aku rasa hanya itu yang aku ingat :)

Di kelas XII IPS 1, aku mendapat teman baru yang berasal dari luar kota. Tepatnya dari madiun, namanya Henry (mirip namanya denganku, tapi bagiku nama dia lebih ‘asli’ karena lebih mirip Henry Dunant :)). Lagi-lagi di kelas XII ini ada 2 hal yang masih menempel di ingatanku. Ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan, mungkin aku akan memulai dari yang tidak menyenangkan dulu saja deh.

Sejak kelas 6 SD aku selalu memakai teleskop (teropong) untuk melihat ke papan tulis. Jika tanpa alat itu aku tidak bisa melihat tulisan yang ada di papan tulis. Teleskop bagiku sudah menjadi mata yang ketiga (mau tidak mau harus akui kalau teleskop adalah mata ketigaku). Ayahku selalu berpesan untuk berhati-hati memakainya. Informasi sedikit, teleskopku dulu pernah tercebur ke dalam got bersamaan dengan tas (dan badanku) ketika aku terjatuh sewaktu dalam perjalanan pulang dari sekolah (waktu SMP aku naik sepeda kalau pergi ke sekolah).

Di kelas XII ini aku memiliki seorang teman yang sedikit iseng, dia suka meminjam teleskopku dan ketika aku memintanya dia selalu tidak langsung mengembalikannya (selalu main-main dulu). Aku tidak bilang yang meminjam hanya dia, banyak juga teman-teman yang lain meminjam teleskopku hanya untuk sekedar melihat yang jauh-jauh (di lapangan misalnya), tapi hanya dia yang selalu main-main (memainkan aku?) sebelum mengembalikannya.

Sebenarnya aku sangat tidak suka diperlakukan seperti itu, aku mau marah, yang ada dipikiranku ketika marah adalah “gw mau tonjok itu idungnya.” Hahaha… ya, aku mau membuat dia jera dan tidak berani lagi berbuat seperti itu kepadaku. Walaupun aku tidak tahu aku akan kalah atau menang ketika berkelahi dengan dia, karena temanku itu lebih tinggi dan lebih besar dariku. Pikiranku cuma satu, mau buat dia kapok!

Beberapa kali hal itu hanya ada di niat saja, tidak pernah aku lakukan. Aku ingat pesan ayahku, “jangan sampe rebut sama temen, takutnya ntar teropong kamu diapa-apain, ntar kamu juga yang susah, papi juga ikut susah.” (kalau tidak salah sih seperti itu yang diucapkan oleh ayahku). Semakin lama bukan hanya teropong yang ada di tangannya, handphonepun juga tidak luput dari tangannya (seingatku dia mengambil tanpa sepengetahuanku)… aku merasa terlihat bodoh.

Sampai suatu saat ketika aku meminta handphoneku, seperti biasa dia tidak mau mengembalikannya langsung. Entah waktu itu dia sedang apa, yang jelas aku dating menghampirinya dan memukul pundaknya dengan keras (memukul dengan posisi tangan seperti merangkul). Kemudian dia marah, “kenapa lu mukul gw?” aku jawab, “gw ga pernah gangguin lu, lu jangan gangguin gw.” Ya setelah itu dia mengembalikan handphoneku tapi tidak dengan tutup baterainya (dilempar ke depan kelas). Perasaanku waktu itu adalah sangat marah, tapi aku tahan. Setelah kejadian itu, dia tidak ‘berulah’ lagi.

Posisi guru di kelas waktu itu entah kenapa seperti tidak ada fungsinya, ketika sang guru meminta si murid mengembalikan handphoneku, tidak digubris oleh si murid…

Pengalamanku yang kedua di kelas XII IPS 1 adalah jalan-jalan ke Madiun :) tanggal 22 Desember 2004 aku dan ketiga temanku (Henry dan sepupunya, Raymond, Ferry) berangkat ke yogyakarta melalui bandara Soekarno-Hatta. Aku lupa kapan baru pulang ke Jakarta. Hmmm… sepertinya tanggal 4 januari 2005 (malam) aku baru tiba di Jakarta, karena tanggal 8 januarinya aku harus ikut tes masuk universitas (kalau tidak salah).

Di madiun aku tinggal di rumahnya Henry, karena memang dia aslinya orang sana. Bukan di madiunnya sih (gorang gareng nama tempatnya, sangat dekat dengan madiun). Banyak hal yang aku dan teman-temanku lakukan di sana. Dari jagain warungnya si henry (Cuma sebentar), ikutan nagih uang arisan :) misa natal di gereja dan juga kebaktian di gerenya henry, ke sekolahnya si henry yang dulu sebelum pindah ke jakarta, main billiard, pergi ke sarangan.

Di sarangan ada pengalaman yang lucu juga, aku sudah tidak kuat untuk naik keatas, sampai-sampai harus dibantu oleh tukang sate kelinci haha… Terasa berat sekali dan juga lemas kakiku (mungkin karena badanku dulu yang gemuk?) sampai di atas ada tempat peristirahatan dan makan sate kelinci :)

Perjalananku tidak berhenti sampai di madiun saja, entah di tanggal berapa kami semua (henry dan keluarga, Raymond, Ferry dan aku) pergi ke Surabaya, di Surabaya kami tinggal di rumahnya saudaranya henry, aku lupa hubungan saudaranya bagaimana. Jalan-jalan ke PTC (pakuon trade centre) sepi waktu itu mallnya, mungkin karena masih baru.

Dari Surabaya kami juga sempat berkunjung ke malang, di sini aku ingat pernah mengunjungi gajah mada plasa (aku pikir gajah mada plasa hanya ada di jakarta). Tujuanku ke gajah mada adalah untuk membeli celana renang. Karena nanti kami akan berencana untuk berenang, sedangkan aku tidak membawa celana renang, jadi beli dulu :) aku lupa apa nama tempat wisatanya waktu itu apa :( mungkin baturaden?apa ada dieng-diengnya?lupaaa… :(

Aku dan teman-teman pulang ke jakarta melalui bandara adi sumarmo di solo…

Yah… kira-kira itulah cerita-ceritaku yang bekesan ketika aku masih di masa SMA, perasaanku sekarng ini setelah menulis ini adalah ingin mengalami lagi pengalaman-pengalaman itu (baik pengalaman enak maupun tidak enak :)) paling tidak aku bisa melihat video kehidupanku lah hahaha.. tapi sayang itu tidak ada yah… :)

Dari beberapa nama yang aku sebutkan di atas, hanya 2 nama yang sampai sekarang aku masih lumayan sering berhubungan, yaitu Raymond dan Henry :) sedangkan yang lain sudah entah ke mana, ya walaupun facebook mereka semua punya tapi aku tidak pernah menghubungi mereka semua lewat facebook.

Hmmm… Henry (17 juni 1987), Raymond (8 Febuari 1988), Ferry (5 September 1986), Ska (4 November 1987), Willy (8 januari 1988) hahaha… ternyata aku masih ingat tanggal dan tahun lahir mereka :) sueeer loh aku ga liat catetan! (liat sih, tapi itu hanya untuk crosscheck saja, dan ternyata benar semua :)

Tidak terasa aku sudah menulis sebanyak 4 halaman di Microsoft word :) kalimat terakhirku adalah… aku kangen masa-masa SMA :) terima kasih Tuhan telah memberi aku kesempatan mengalami masa ini dan terima kasih waktu untuk rasa yang kau beri kepadaku :) aku tidak akan pernah lupa dengan masa-masa ini…

Wednesday, December 22, 2010

'Dia' muncul lagi!

Tidak terasa sudah 1 tahun lebih 8 bulan (kira-kira) aku menjalani pola makan yang ‘sadis’ ini. Seingatku sih mulai diet seperti ini sekitar bulan april 2009, tapi kalau melihat catatan di blogku, tulisan pertama tentang jus sayuran adalah bulan mei. Entahlah yang mana yang benar, yang mana yang salah, yang jelas aku sudah setahun lebih tidak makan daging, tidak makan goreng-gorengan dan tentunya tidak pernah makan enak.

Ya kalau aku ditanya pernah ga merasa kangen untuk makan makanan yang enak, ya tentu saja kangen dan bahkan sangat kangen :) pernah beberapa kali aku sering merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja, mau mencari variasi makanan yang lain tapi bahan yang boleh aku makan terbatas (dibatasi)… jadilah itu-itu saja makanan yang ada. Beruntung sekali perasaan seperti itu tidak sering muncul, hanya sesekali.

Pernah sampai satu titik di mana aku sangat bosan dengan makanan yang ada, kemudian aku membuat perjanjian dengan diriku sendiri, “makanan yang ada tidak boleh aku tolak.” Sejauh ini perjanjian ini masih ampuh mengatasi rasa bosan itu, ya walaupun bosan itu kadang tetap muncul tapi masih bisa teratasi.

Aku pernah mengalami dilema menjalani pola makan seperti ini. Yang mungkin dilema seperti ini bisa muncul lagi di lain waktu. Eh sepertinya bukan dilema yah, mungkin lebih tepatnya adalah keraguan? Keraguan ini muncul jauh beberapa bulan sebelum aku menulis ini. Aku pernah berpikir apakah jalan (menjadi vegetarian) yang aku pilih ini benar?sedangkan teman-teman yang lain makan bebas ga papa tuh, oke-oke aja. Mereka tetap bisa menikmati makanan enak dan fine-fine aja, jadi buat apa aku harus seperti ini?

Kemudian aku menceritakan sekaligus bertanya kepada seorang sahabat mengenai keraguanku ini, “apa jalan yang gw pilih ini udah bener?” ya meskipun dia bukan seorang vegetarian tapi menurutku dari jawabannya itu dia mendukungku. Apa yang dia katakan menguatkan dan meyakinkan kembali apa yang sudah aku jalani. Terima kasih sahabat…

Dan sekarang keraguan ini muncul lagi :( Lagi-lagi aku bertanya pada diri sendiri, “apa ini udah bener?” Yah tulisan ini aku buat hanya sebagai pengingat kalau aku juga pernah mengalami keraguan ini dan aku sudah pernah mengatasinya. Rasa ragu yang dulu dengan yang sekrang masih tetap sama kok kekuatannya, ia tidak bertambah kuat ataupun bertambah lemah. Aku pasti bisa mengatasinya.

Bersyukur sekali aku bisa menjalani pola makan seperti ini sampai setahun lebih dan jujur aku ada perasaan bangga lho :) entah kenapa aku jadi merasa senang karena bisa mengalahkan secuil keinginan-keinginanku haha… pola pikir yang mungkin membuatku bisa bertahan adalah ingin mengalahkan nafsu duniawi… anjriiit ahahaa… ga begitu juga sih, tapi ya mirip-mirip lah maksudnya :p

Entah sampai kapan aku akan menjalani diet ‘sadis’ ini, mungkin sekitar 10 tahun ke depan?hmmm… kalau menjadi vegan sih aku sudah berniat untuk seumur hidup. Tapi jika ditawari mie?nasi goring?terima apa ga yah?hahaha…

Wednesday, December 08, 2010

Don't know why

i am happy, i am sad and i miss you...