Friday, December 24, 2010

Masa SMA

Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang ini, tetapi beberapa kali tertunda karena aku berhasil digoda oleh rasa malas. Dan sejujurnya sekarang ini pun rasa malas itu muncul lagi, tapi aku sudah membulatkan tekatku untuk menulis ini hehehe… aku memang harus ‘memaksa’ diriku untuk melakukannya, kalau tidak sekarang kapan lagi?iya kan? :)


Sesuai dengan judul, aku akan menuliskan cerita-ceritaku ketika aku masih di SMA. Hmmm.. sepertinya tidak banyak yang bisa kau ingat di masa ini. Ya kita coba lah ya…

Untuk ke SMA aku harus pindah dari sekolahku yang lama, karena di sekolahku yang lama (Widuri Jaya) tidak ada SMA. Di sana hanya ada TK, SD dan SMP. Mungkin kalau di Widuri ada SMA aku tidak akan memilih pindah ke sekolah yang baru ini, sekolahku yang baru namanya Providentia.

Providentia terlihat lebih ramai dan lebih besar, itulah kesan pertamaku ketika memasuki sekolah ini. Di sekolah ini ada TK sampai SMA (hanya universitas yang tidak ada :p) jujur, hari pertama aku masuk sekolah (di SMA) aku merasa takut, karena tidak ada satu orang pun temanku yang di SMP yang masuk ke SMA ini. Jadi aku benar-benarsendirian.

Hari pertama ini tidak langsung MOS, tapi hanya seperti briefing untuk MOS di hari senin. Kalau tidak salah briefingnya itu adalah hari sabtu (untuk tanggal dan jam aku tidak ingat). Aku duduk di dalam ruangan itu sendirian, sampai tiba-tiba datanglah seseorang yang menyapaku dan meminta ijin untuk duduk di sebelahku. Dia juga anak baru sama sepertiku, tapi banyak temannya yang masuk sekolah ini, amanya Ferry (dan dia menjadi salah satu teman baikku nanti).

Tepat di depanku ternyata adalah orang yang aku kenal, dia adalah teman sekelas saudara sepupuku ketika di widuri. Kalau dia tidak menyapaku duluan aku tidak akan tahu kalau itu dia. Ketika aku tahu ada orang yang aku kenal di sana, aku seperti merasa tidak sendiri lagi (yaa walaupun itu bukan temanku, setidaknya aku mengenalnya).

Aku lupa apa saja isi dari briefing itu, yang aku ingat adalah kami para siswa baru untuk hari seni disuruh oleh kakak kelas untuk membawa nasi dengan 5 macam warna, dan selama MOS harus membawa tas yang terbuat dari kardus. Hmm… sepertinya sih masih ada tugas lagi tapi aku lupa apa itu. Ya tapi di hari seninnya aku tidak masuk :) entah sebabnya apa hingga aku tidak masuk. Untuk MOS di hari-hari berikutnya sih aku selalu hadir.

Aku duduk di kelas 1.2 (yang katanya isinya anak-anak yang bandel) tidak banyak kesan sih di sini, karena aku hanya sebentar di kelas 1.2. baru sekitar 2 atau 3 hari (kalau tidak salah) aku sudah dipindah ke kelas 1.1, yang katanya isinya anak-anak pintar. Aku tidak merasa pintar, tapi entah mengapa aku dipindah ke kelas 1.1.

Hari pertama di kelas 1.2 teman sebelahku ternyata pindahan dari Malaysia (tadinya aku kira dia orang Malaysia, ternyata dia pindah ke malaysia pada saat kerusuhan 98), namanya Willy. Dengan dia aku pernah meminta bantuan sih seingatku, mungkin meminjam catatan?aku lupa… yang jelas aku meminta bantuan karena aku tidak kelihatan untuk melihat ke papan tulis. Bener ga wil? :)

Dan besoknya (kalau tidak salah) akan menjadi hari yang paling aku ingat seumur hidup hehe… di hari itu aku mengalami hal yang memalukan (walaupun tidak begitu memalukan, tapi tetap saja memalukan). Seragam kotak-kotak hijau dengan celana panjang berwana putih plus dasi, aku berjalan menuju kelas 1.2 yang dipindah ke lantai paling atas (kemarin di lantai paling atas (tadinya di lantai paling bawah).

Melewati kelas 3 IPS terlebih dahulu, baik 3 IPS 1 maupun 2 (karena kelasku terletak paling pojok. Semua terlihat biasa saja (kalau sekarang diingat-ingat lagi, ternyata ada yang senym-senyum melihatku) dan sampai di kelaspun masih biasa saja. Sampai salah seorang teman cewek bilang gini (kira-kira) “kalo pake baju kotak-kotak, ga usah pake dasi.” namanya Fransisca, dia satu-satunya orang yang memberitahuku tentang kebenaran itu. Baju kotak-kotak plus dasi itu ternyata adalah hasil karangan dari para senior! Brengsek! Ska, masih ingat cerita ini? :)

Di kelas 1.1 ada 2 hal yang paling bisa aku ingat, ini sangat berkesan buatku. Yang pertama adalah aku mendapat julukan baru :) julukannya adalah “JigonK” hahaha… bukan jigong loh ya :) jadi JigonK adalah nicknameku di game nexia (ada yang tau game nexia?). seorang teman yang mulai akrab denganku tidak memanggilku dengan nama asli, tapi dengan nama di game, “gonk, jigonk” ya, dialah si Bobby :) mulai di kelas ini lah untuk seterusnya sampai lulus teman-teman banyak yang memanggilku JigonK :) masih inget bob? :)

Dan yang kedua adalah aku berantem hehe… bukan berantem ya mungkin, tapi marah.. seingatku kejadiannya adalah waktu itu beberapa temanku (kalau tidak salah 2 orang) memanggilku dengna sebutan, “buta” ya maksudnya bercanda, aku tahu itu. Pertama-tama aku cuek saja, tapi entah kenapa lama-lama aku jadi merasa muak dengan panggilan itu. Sampai satu titik dimana aku sangat marah, tas yang aku punya (isinya buku-buku dan botol air minum) aku angkat dan aku lempar tepat ke muka temanku yang ada di belakangku. Dia terlihat kesal memang, tapi sepertinya tidak mau membalas (mungkin karena kasihan dengan aku).

Setelah melempar tas itu, aku duduk ke belakang kelas. Entah apa tujuanku duduk di belakang kelas. Yang jelas ada perasaan menyesal yang timbul, “mengapa aku berbuat seperti itu?” tidak lama kami saling bermusuhan, sebelum pulang sekolah, kami berdua saling meminta maaf. Temanku yang ini namanya Raymond :) masih inget mon? :)

Kelas 2 tidak lagi disebut kelas 2, tapi kelas XI, dan aku termasuk dalam kelas XI IPS 1. Aku tidak berminat untuk masuk kela IPA karena aku tidak suka dengan pelajaran hitungan :) arrgh… sial! Memoriku di kelas XI ini hilang :( hmmm.. apa yah? Aha! aku ingat, di kelas XI ini aku bisa mendapat ranking 3 besar setelah beberapa tahun tidak pernah dapat ranking 10 besar :) (terakhir aku ranking 10 di SD kelas 2). Hmmm… aku rasa hanya itu yang aku ingat :)

Di kelas XII IPS 1, aku mendapat teman baru yang berasal dari luar kota. Tepatnya dari madiun, namanya Henry (mirip namanya denganku, tapi bagiku nama dia lebih ‘asli’ karena lebih mirip Henry Dunant :)). Lagi-lagi di kelas XII ini ada 2 hal yang masih menempel di ingatanku. Ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan, mungkin aku akan memulai dari yang tidak menyenangkan dulu saja deh.

Sejak kelas 6 SD aku selalu memakai teleskop (teropong) untuk melihat ke papan tulis. Jika tanpa alat itu aku tidak bisa melihat tulisan yang ada di papan tulis. Teleskop bagiku sudah menjadi mata yang ketiga (mau tidak mau harus akui kalau teleskop adalah mata ketigaku). Ayahku selalu berpesan untuk berhati-hati memakainya. Informasi sedikit, teleskopku dulu pernah tercebur ke dalam got bersamaan dengan tas (dan badanku) ketika aku terjatuh sewaktu dalam perjalanan pulang dari sekolah (waktu SMP aku naik sepeda kalau pergi ke sekolah).

Di kelas XII ini aku memiliki seorang teman yang sedikit iseng, dia suka meminjam teleskopku dan ketika aku memintanya dia selalu tidak langsung mengembalikannya (selalu main-main dulu). Aku tidak bilang yang meminjam hanya dia, banyak juga teman-teman yang lain meminjam teleskopku hanya untuk sekedar melihat yang jauh-jauh (di lapangan misalnya), tapi hanya dia yang selalu main-main (memainkan aku?) sebelum mengembalikannya.

Sebenarnya aku sangat tidak suka diperlakukan seperti itu, aku mau marah, yang ada dipikiranku ketika marah adalah “gw mau tonjok itu idungnya.” Hahaha… ya, aku mau membuat dia jera dan tidak berani lagi berbuat seperti itu kepadaku. Walaupun aku tidak tahu aku akan kalah atau menang ketika berkelahi dengan dia, karena temanku itu lebih tinggi dan lebih besar dariku. Pikiranku cuma satu, mau buat dia kapok!

Beberapa kali hal itu hanya ada di niat saja, tidak pernah aku lakukan. Aku ingat pesan ayahku, “jangan sampe rebut sama temen, takutnya ntar teropong kamu diapa-apain, ntar kamu juga yang susah, papi juga ikut susah.” (kalau tidak salah sih seperti itu yang diucapkan oleh ayahku). Semakin lama bukan hanya teropong yang ada di tangannya, handphonepun juga tidak luput dari tangannya (seingatku dia mengambil tanpa sepengetahuanku)… aku merasa terlihat bodoh.

Sampai suatu saat ketika aku meminta handphoneku, seperti biasa dia tidak mau mengembalikannya langsung. Entah waktu itu dia sedang apa, yang jelas aku dating menghampirinya dan memukul pundaknya dengan keras (memukul dengan posisi tangan seperti merangkul). Kemudian dia marah, “kenapa lu mukul gw?” aku jawab, “gw ga pernah gangguin lu, lu jangan gangguin gw.” Ya setelah itu dia mengembalikan handphoneku tapi tidak dengan tutup baterainya (dilempar ke depan kelas). Perasaanku waktu itu adalah sangat marah, tapi aku tahan. Setelah kejadian itu, dia tidak ‘berulah’ lagi.

Posisi guru di kelas waktu itu entah kenapa seperti tidak ada fungsinya, ketika sang guru meminta si murid mengembalikan handphoneku, tidak digubris oleh si murid…

Pengalamanku yang kedua di kelas XII IPS 1 adalah jalan-jalan ke Madiun :) tanggal 22 Desember 2004 aku dan ketiga temanku (Henry dan sepupunya, Raymond, Ferry) berangkat ke yogyakarta melalui bandara Soekarno-Hatta. Aku lupa kapan baru pulang ke Jakarta. Hmmm… sepertinya tanggal 4 januari 2005 (malam) aku baru tiba di Jakarta, karena tanggal 8 januarinya aku harus ikut tes masuk universitas (kalau tidak salah).

Di madiun aku tinggal di rumahnya Henry, karena memang dia aslinya orang sana. Bukan di madiunnya sih (gorang gareng nama tempatnya, sangat dekat dengan madiun). Banyak hal yang aku dan teman-temanku lakukan di sana. Dari jagain warungnya si henry (Cuma sebentar), ikutan nagih uang arisan :) misa natal di gereja dan juga kebaktian di gerenya henry, ke sekolahnya si henry yang dulu sebelum pindah ke jakarta, main billiard, pergi ke sarangan.

Di sarangan ada pengalaman yang lucu juga, aku sudah tidak kuat untuk naik keatas, sampai-sampai harus dibantu oleh tukang sate kelinci haha… Terasa berat sekali dan juga lemas kakiku (mungkin karena badanku dulu yang gemuk?) sampai di atas ada tempat peristirahatan dan makan sate kelinci :)

Perjalananku tidak berhenti sampai di madiun saja, entah di tanggal berapa kami semua (henry dan keluarga, Raymond, Ferry dan aku) pergi ke Surabaya, di Surabaya kami tinggal di rumahnya saudaranya henry, aku lupa hubungan saudaranya bagaimana. Jalan-jalan ke PTC (pakuon trade centre) sepi waktu itu mallnya, mungkin karena masih baru.

Dari Surabaya kami juga sempat berkunjung ke malang, di sini aku ingat pernah mengunjungi gajah mada plasa (aku pikir gajah mada plasa hanya ada di jakarta). Tujuanku ke gajah mada adalah untuk membeli celana renang. Karena nanti kami akan berencana untuk berenang, sedangkan aku tidak membawa celana renang, jadi beli dulu :) aku lupa apa nama tempat wisatanya waktu itu apa :( mungkin baturaden?apa ada dieng-diengnya?lupaaa… :(

Aku dan teman-teman pulang ke jakarta melalui bandara adi sumarmo di solo…

Yah… kira-kira itulah cerita-ceritaku yang bekesan ketika aku masih di masa SMA, perasaanku sekarng ini setelah menulis ini adalah ingin mengalami lagi pengalaman-pengalaman itu (baik pengalaman enak maupun tidak enak :)) paling tidak aku bisa melihat video kehidupanku lah hahaha.. tapi sayang itu tidak ada yah… :)

Dari beberapa nama yang aku sebutkan di atas, hanya 2 nama yang sampai sekarang aku masih lumayan sering berhubungan, yaitu Raymond dan Henry :) sedangkan yang lain sudah entah ke mana, ya walaupun facebook mereka semua punya tapi aku tidak pernah menghubungi mereka semua lewat facebook.

Hmmm… Henry (17 juni 1987), Raymond (8 Febuari 1988), Ferry (5 September 1986), Ska (4 November 1987), Willy (8 januari 1988) hahaha… ternyata aku masih ingat tanggal dan tahun lahir mereka :) sueeer loh aku ga liat catetan! (liat sih, tapi itu hanya untuk crosscheck saja, dan ternyata benar semua :)

Tidak terasa aku sudah menulis sebanyak 4 halaman di Microsoft word :) kalimat terakhirku adalah… aku kangen masa-masa SMA :) terima kasih Tuhan telah memberi aku kesempatan mengalami masa ini dan terima kasih waktu untuk rasa yang kau beri kepadaku :) aku tidak akan pernah lupa dengan masa-masa ini…

No comments: