Saturday, September 25, 2010

Baik hati, kamu kuat (110910)

Baik hati, kamu kuat (110910)

Ketika cita-cita sudah menyentuh perasaan, tapi dicuri oleh takdir
Ketika keinginan sudah di depan mata, tapi terkurung karena hal sialan

Aku mengerti apa rasamu
Aku paham sakitmu, sayang

Seandainya aku bisa menjadi langkahmu
Aku akan menjadi...

Tak peduli ada apa nanti
Adanya senyummu adalah kuatku

Aku tahu kamu kuat
Hadapilah itu, baik hati

Dengan sabar...
Dengan ikhlas...

Friday, September 24, 2010

Berawal dari sebuah pertanyaan

“Kondisi kaya gini tetep punya impian gitu ga? Misalnya married.” Begitulah pertanyaan dari seorang teman sesama penderita kanker. Aku lupa bagaimana caraku menjawab pertanyaan ini, tapi aku masih aku ingat inti dari jawabanku, yaitu “tetep punya impian untuk married.” Seorang teman yang lain (sesama penderita kanker juga) “yah, itu ga usah dipikirn.” Kira-kira begitulah jawabnya, aku lupa bagaimana persisnya. Kemudian temanku yang bertanya menanggapi jawabanku dan jawaban temanku. Dari apa yang dia katakan aku menyimpulkan kalau ia memiliki kekhawatirannya akan masa depannya (khususnya dalam hal married ini).

Ya, secara jujur harus aku akui memang aku masih tetap mempunyai impian untuk married, mempunyai sebuah keluarga, dan mempunyai anak hahaha… :) terkadang ketika aku sedang berdiam diri, pikiranku seringkali melayang membayangkan diriku yang sudah memiliki sebuah keluarga. Keluargaku itu tentunya beranggotakan seorang istri (yang sekaligus menjadi ibu bagi anakku), dan anak (terkadang laki-laki, kadang perempuan, oh iya kadang anaknya ada satu, kadang dua haha…). Bayangan tentang sebuah keluarga tidak berlangsung lama sih, hanya terlintas beberapa detik tapi cukup menyenangkan untuk dinikmati :)

Selain ketika sedang berdiam diri, pikiran yang mengkhayal ini juga sering muncul apabila aku melihat anak kecil, biasanya sih aku sering melihat anak kecil di gereja. Ketika misa, anak kecil suka ada yang berjalan-jalan sendirian (mungkin mereka sedang belajar mengkeksplor dunia luar :)), atau ditemani susternya (masih sama, mungkin mereka sedang belajar tentang dunia luar), atau juga ditemani oleh orang tuanya (kalau ini biasanya mereka ingin pergi ke WC atau karena rebut di dalam gereja jadi diajak keluar). Ya, setiap melihat mereka-mereka ini aku seringkali tersenyum, baik tersenyum di luar, ataupun di dalam. Tapi lebih sering tersenyum di dalam saja sih :)

Melihat seorang anak kecil, disitu aku bisa melihat sesuat yang benar-benar asli, benar-benar murni. Dari segala apapun yang diperbuatnya, dari cara mereka tertawa, cara mereka menangis, cara mereka marah, cara mereka berjalan, cara mereka memandang, pokoknya semuanya deh :) ketika melihat mereka sering muncul pertanyaan dalam pikiranku, “apa anakku nanti seperti anak itu?” aku juga sering terbayang diriku sedang memeluk seorang anak (sepertinya anakku hehe…), mengajaknya bermain, mengajarkan hal-hal baru kepadanya, oh ya, ada juga terbayang aku bersama istri pergi ke gereja, dan kami sama-sama menjaga anak kami hehe... berlebihan ga sih? :) ya intinya mempraktekkan apa yang pernah aku dapat di psikologi perkembangan.

Di bayanganku sekarang, aku ingin menjadi seorang ayah yang member kebebasan kepada anak, tapi bukan kebebasan penuh yang tidak ada batas. Tentunya batas-batas diperlukan, agar anakku itu tidak menjadi seenak jidatnya hahaha... setidaknya dia harus bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik. Setelah menulis sampai sini, aku merasa kalau apa yang aku tulis sedikit melenceng. Hmmm… tapi rasanya tidak juga, karena masalah anak termasuk dalam keluarga juga kan? Dan keluarga termasuk dalam pernikahan atau married tadi :)

Dan aku harus jujur lagi, kalau aku juga memiliki kekhawatira tentang masalah married ini. Sering muncul pertanyaan dalam pikiranku, “apa masih ada yang mau denganku?” hahaha… terkesan pesimis sekali sih memang, tapi ya memang itu yang benar-benar terlintas di pikiranku. Aku tidak tahu bagaimana masa depanku nanti, jawabanku itu hanya bisa dijawab oleh masa depan. Masa depan yang telah disiapkan oleh Tuhan, yang pastinya adalah baik :)

Friday, September 10, 2010

Untukmu (080910)

Untukmu (080910)

Hai pilihanku...
Hatiku mengais masa lalu karena ingin jumpa

Kuingin dekat denganmu, membelai suaramu dan melayani tingkahmu
Dipeluk perhatianmu, dikecup oleh kasih sayangmu

Ketika perasaan dikejutkan oleh kecewa
Tak ada sikap yang bisa mewakili selain berharap itu bukan nyata

Masihkah kita sedekat dulu,
seperti hitam dengan putih yang dipertemukan oleh abu-abu?
Atau kita sudah jauh seperti dari bumi ke langit?

Aku masih candu untuk menangis karenamu
Ingin ku sembuh dengan masuk panti rehabilitasi
Tapi, apa ada panti rehabilitasi untuk cinta?

Friday, September 03, 2010

Tuhan itu Baik (300710)

Tuhan Itu Baik (300710)

Ketika aku jatuh
Ketika aku terluka
Aku tidak marah kepada Tuhan

Ketika hidupku hampa
Ketika hidupku tawar
Aku tidak marah kepada Tuhan

Ketika aku kecewa
Ketika aku merasa tidak berguna
Aku tidak marah kepada Tuhan

Ketika aku merasa ditinggal olehNya
Ketika aku tidak lagi menyadari keberadaanNya
Ketika aku tidak lagi mengenali kebaikanNya

Aku tetap yakin Tuhan itu baik....