Monday, December 27, 2010

The day

Kali ini aku mau menuliskan tentang peristiwa yang istimewa dalam hidupku, sayang sepertinya kalau tidak diabadikan ke dalam tulisan :) sebenarnya ide untuk menulis tentang ini sudah ada sejak dulu, tapi selalu saja malas :( ya akhirnya sekarang aku coba untuk abadikan peristiwa ini :)

Oh iya sebelum itu aku mau menceritakan satu peristiwa yang tidak kalah istimewanya dari peristiwa yang di atas :) karena kalau tidak ada peristiwa ini, peristiwa istimewa itu tidak akan pernah terjadi :)

Awal dari semua

Suatu hari ayahku pergi sendiri ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter, aku lupa kapan dan apa tujuan ayahku bertemu dokter. Di sana, ayahku melihat seorang ibu duduk di kursi roda dengan tumor di lututnya, sebut saja ibu E. Karena merasa sakit ibu E sama dengan aku, ayahku menyapanya dan berbincang-berbincang lalu saling bertukar nomor handphone. Oh iya, Ayahku juga membagi informasi kepada Ibu E tentang pengobatan alternatif yang sedang aku jalani..

Sejak dari pertemuan itu, ibuku dan ibu E saling menghubungi satu sama lain (ibuku menanyakan kabar ibu E, dan ibu E menanyakan kabarku :)) suatu kali ibu itu memberitahu ibuku kalau ada seseorang yang mempunyai penyakit yang sama denganku, kemudian dia memberikan nomor telepon orang tersebut kepada ibuku, daaaaaan…

The day

Rabu, 14 april 2010 kira-kira pukul 15:00 aku berangkat dari rumah menuju ke rumah sakit untuk kontrol (seperti biasa). Sampai di rumah sakit, turun dari mobil aku langsung menjatuhkan diri ke kursi roda, lalu segera menggelinding ke bagian radiologi, untuk di rontgen kakinya. Hari itu (sama seperti hari-hari lain) aku berharap tulang pahaku sudah nyambung, dan aku sudah boleh berjalan. Selesai dari radiologi, aku segera menujur ke tempat dokter, poli bedah ya kalau tidak salah. Dan disitu ternyata ada kejutan :)

“Hendry, dicariin sama *****.” Begitu aku masuk ke poli bedah, suster di sana langsung bilang seperti itu. Weeew… yang terjadi di diriku adalah kaget, takut, deg-degan haahhaha… bertanya dalam hati, “apa yang di maksud ***** adalah Ms. K??” “apa iya?” suster ngomong lagi, “tadi dia ke sini, cuma kamu belum dateng, dia pergi dulu.”

Ah malu sih sebenarnya menuliskan tentang ini, sambil menunggu namaku dipanggil. Aku bertanya-tanya terus di dalam hati, “apa iya itu Ms. K??” “kayaknya ga deh…” “ga mungkin ah” karena sangat penasaran, aku berusaha untuk mencari nomor hp Ms. K, hanya sekedar untuk memastikan, kalau yang dimaksud suster apakah benar dia atau bukan.

Karena waktu itu hp ku baru saja ganti, jadi nomor Ms. K belum aku save. Aku berinisiatif untuk melihat nomornya dari Facebook. Dengan rasa penasaran yang semakin menjadi, aku segera klik tulisan phone number (kalau tidak salah) yang ada di facebook profile milik Ms. K. Dan tau apa yang aku lihat?yang tertera di hpku bukanlah sederet no hp, tapi sederet huruf yang membentuk kalimat pendek, "preet haha..." Spontan aku langsung tersenyum dan dalam hati ngomong, "sialan, gw lupa kalo di facebooknya ga ada nomor hapenya haha..."

Sebelum 14 april ini, kedua orangtuaku sudah bertemu dengan Ms. K di rumahnya. Dari cerita ayah dan ibuku, Ms. K memang sama penyakitnya, cara penanganannya pun sama, letak operasinya sama, panjang jahitannya kira-kira sama, hanya bedanya adalah letak kakinya. Ms. K berlawanan dengan kakiku (yang dioperasi). Sewaktu mendengar cerita itu aku cuma bilang, "bisa begitu... :)"

Lalu namaku dipanggil dan aku segera masuk ke ruangan dokter. Ah ternyata tulang pahaku masih belum nyambung juga :( dokter sempat bingung juga kenapa bisa begitu. Kalau aku tidak salah ingat ia mengatakan, “semua obat sama vitamin udah dikasih.” Berdasarkan pengetahuan yang didapat dari hasil pertemuan dengan Ms. K, ibuku ‘memaksa’ dokter untuk memberikan obat (hmm… vitamin) untuk tulang yang bernama aclasta. Ya, dan akhirnya si dokter pun menyetujuinya untuk memberikan vitamin itu (sebulan sekali sebanyak 3 kali).

Keluar dari ruangan dokter aku memilih untuk keluar dari poli bedah (menunggu di ruang tunggu tepat di depan pintu masuk poli bedah). Ketika pintu dibuka aku (duduk di kursi roda) mendengar seseorang berkata, “halo” aku tidak tahu siapa yang mengucapkan itu, dan bahkan aku tidak tau sosoknya ada di mana. Merasa suara itu menyapaku aku hanya tersenyum saja.

Kursi roda semakin bergerak maju keluar ruangan dan baru aku tahu siapa yang menyapaku… ya, ternyata di luar sudah ada Ms. K dan mamanya. Ternyata benar yang dimaksud suster adalah Ms. K seniorku :) ia memakai dekker di kakinya dan ia sudah berjalan tanpa menggunakan tongkat (kadang-kadang) seingatku kita semua berbicara cukup lama di ruang tunggu itu kira-kira satu jam. Cukup banyak yang dibicarakan di pertemuan itu. Dari masalah penyakit sampai masalah dokternya :p, pengalaman saat menjalani kemoterapi, tips untuk bisa tidur dengan posisi badan miring, “kakinya diganjel bantal guling.” :) efek-efek dari obat aclasta dan yang tidak aku lupa Ms. K memberikan semangat untukku :) (ya aku sebenarnya juga mau memberi semangat padanya, tapi aku kalah canggih ngomongnya, jadi diem aja deh :p)

Hmmm… aku ingat sedikit kalimat-kalimat yang ada dalam perbincangan itu, “kemo juga bisa buat diet, kalo gue liat di internet sih gitu.” (kira=kira begitu) hehe… ah sisanya sudah masuk ke dalam alam bawah sadar :(

Mungkin paragraf ini adalah paragraf yang tidak penting, tapi kurang puas rasanya kalau aku tidak menulisaknnya. Rambut Ms. K sangat menarik haha... jujur, karena rambutnya lah yang membuatku mengenalinya pertama kali melihat :) kamu tahu seperti apa rambutnya?seperti gulali… uupss… jangan marah yah hehe… tapi oke kok, I like it :) sekarang sih sudah lurus rambutnya (oke lah dua-duanya).

Oke, paragraf tidak penting sudah habis, perbincangan selesai karena waktu juga yang memisahkan :p waktu sudah terlalu malam dan Ms. K masih mau menjenguk pasien lain yang katanya terkena kanker juga, kalau tidak salah dokter yuli namanya. Ms. K dan mamanya pergi dan aku tetap menunggu di ruang itu karena ayahku mau mengurus administrasi dulu.

Setelah semua beres aku segera menuju keluar rumah sakit. Ketika aku sedang masuk ke dalam mobil Ms. K dan mamanya baru mau keluar rumah sakit juga dan kalimat terakhir yang diucapkannya, “tetap semangat ya!” dari dalam mobil aku hanya mengacungkan jempol kiriku :)

Kalau aku ditanya bagaimana perasaanku saat itu?dua kata yang bisa mewakili perasaanku adalah “sangat senang.” Bagaimana aku tidak “sangat senang”, Ms. K adalah teman senasibku yang pertama setelah kira-kira 2 tahun aku merasa ‘sendirian’ :)

Terima kasih Tuhan...

***

Tulisan ini cukup tertunda lama, sebelum aku mulai untuk menulis lagi hari ini aku melihat tanggal terakhir aku menulis cerita ini adalah tanggal 8 Agustus 2010 dan baru sampai paragraf ke-4 di bab “The Day” Beruntung sekali aku bisa menyelesaikan cerita ini hari ini (27 Desember 2010) sebelum memori-memorinya hilang di telan alam bawah sadarku :)

No comments: