Sunday, July 31, 2011

Tradisi Itu Sudah Mati?

Akhirnya aku mulai lagi menulis di blog ini, setelah beberapa bulan tidak menulis karena diganggu oleh skripshit. Ya, skripshit (skripsi) sangat mengganggu menurutku. Aku tidak tahu kenapajadi 'benci' dengan skripshit. Sekarang si pengganggu itu sudah aku kalahkan dan semoga seiring berjalannya waktu, 'kebencian'ku akan skripshit memudar hahaha...


Aku mau mengeluh tentang sebuah tradisi yang pernah (atau masih?) aku alami. Tradisi ini adalah sebuah ritual yang biasa saja, tidak ada yang spesial di sini. Hanya saja cukup berarti bagiku :)

Berawal dari ajakan seorang sahabat, tradisi ini mulai berjalan. Pada awal-awal kegiatan aku sempat berpikir kalau tradisi ini akan berlangsung sampai selamanya. Terbentuknya tradisi ini adalah sebuah impianku sejak dari dulu. Tentunya kamu bisa membayangkan bagaimana rasanya jika sebuah impian terwujud?ya, bahagia :)

Sepengetahuanku, pengikut tradisi ini berjumlah tiga orang (termasuk aku). Peraturannya hanya satu, yaitu: setiap jam 10 malam, kami melakukan ritual secara bersama-sama. Sesuai dengan yang aku bayangkan, ritual ini dapat membuatku merasa menjadi satu, dalam arti mendekatkanku dengan para anggota lain, meskipun kami di tempat yang berjauhan.

Tradisi ini berlangsung kira-kira selama satu tahun (mungkin juga kurang). Dan sekarang tradisi ini tidak dilakukan seketat dulu, bisa dikatakan tradisi ini sudah sekarat (mungkin lebih cocok mati?). Kendornya semangat untuk berdisiplin mengikuti peraturan tradisi aku rasakan pada saat aku mengerjakan skripshit (mungkin ini alasan mengapa aku 'benci' skripshit?). Aku tidak lagi selalu tepat waktu untuk melakukan ritual, dan begitu juga dengan anggota yang lain.

Sepertinya tradisi ini sudah menjadi tua, kemudian mati seiring berjalannya waktu. Semoga aku salah...

Tradisi dan ritual sengaja tidak aku tulis di sini, biarlah aku dan anggota yang tau :p