Wednesday, October 02, 2013

Lucid dream?

Senin, 8 April 2013

Seperti biasa aku tidak ingat bagaimana caranya aku bisa berada di tempat ini. Aku sedang berada di sebuah rumah, tepat di sebuah ruangan yang sepertinya adalah ruang tidur. Aku tidak tahu ini rumah dan ruangan milik siapa. Posisiku ada sedang tidur rebahan, hanya rasanya bukan di kasur maupun di lantai, entah di mana (mungkin di karpet?) Aku tidak sendirian di ruangan itu, bersamaku ada seorang teman wanita sebut sama namanya L. Dia tidak tidur di sebelahku, tapi cukup dekat jaraknya denganku. Aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan.

Tiba-tiba tangan kananku yang aku letakkan di bagian perut merasakan ada sesuatu yang sepertinya agak basah. Dan aku baru sadar di perutku berbaring seorang batita (kira-kira berumur satu tahun), sepertinya laki-laki sedang menjilat-jilat tanganku. Aku tidak melihat anak itu secara langsung sedang menjilat tanganku, aku hanya merasakannya seperti itu. Aku merasa agak jijik, tapi aku juga merasa ini adalah hal wajar sebagai bentuk permainanku dengan si anak itu. Kemudian tangan kiriku mulai meraba-raba wajah dari anak itu, entah ini maksudnya apa?ketika wajahnya tertutup oleh tanganku, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, menghindari wajahnya ditutup tanganku.

Sekarang aku berada di sebuah food court yang luas, duduk di kursi kayu, meletakkan tangan dan kepala di meja panjang yang ada di depanku. Duduk di depanku masih teman yang sama, si L. Tidak lama aku tiduran di meja aku berbincang-bincang dengan L. Entah apa yang aku bicarakan dengannya. Lalu aku pindah meja, pindahnya bukan dengan cara berjalan, tapi tiba-tiba saja aku sudah duduk di tempat yang baru (tapi masih di dalam food court yang sama). Di sini aku sempat mengatakan kepada L, "gw ngantuk, ngantuk banget" dan aku kembali meletakkan kepalaku di lipatan kedua tanganku yang bertumpu pada meja kayu.

Lokasi berubah lagi, aku sedang berjalan kaki menuju ke rumah. Sudah sangat dekat dari rumah, keadaan sekitarpun sudah aku kenali. Sekitar 100 meter dari rumah. Anehnya aku merasa seperti di pandu oleh dua orang yang ada di depanku, keduanya adalah laki-laki. Yang tepat di depanku sepertinya memakai celana panjang seragam SMA, bajunya aku tidak tahu. Dan yang berada di paling depan aku tidak tahu dia memakai apa. Sudut pandangku bukan melihat punggung kedua orang itu, tapi aku melihat mereka dari arah sebelah kanan mereka. Aku tidak melihat diriku berada di belakang kedua orang itu, tapi merasa aku berada di belakang mereka. Tiba-tiba aku melihat orang yang memakai celana SMA tidak ada badan dan kepalanya, kakinya terus melangkah. Aku melihat ke orang di depannya, kakinya yang tidak ada, hanya ada kepala dan badannya dia menengok ke arahku kemudian tertawa. Kembali aku melihat ke orang yang memakai celana SMA, dia sudah tidak ada lagi. Entah kenapa aku merasa, bahwa aku sendiri yang membuat si celana SMA menghilang dan orang yang di depannya kakinya hilang. Dan cara yang kupercayai itu juga tidak masuk akal, aku merasa memakan orang itu. KRES seperti makan krupuk dan sebagian kerupuk hilang, seperti itulah.

Jalan menuju rumah semakin dekat, aku sudah tiba di depan gang rumah. Akupun tersadar kalau aku sudah sendirian. Entah pergi ke mana si orang tanpa kaki itu. Baru berjalan beberapa meter, kira-kira melewati dua rumah aku tidak bisa melanjutkan untuk masuk. Seperti ada tembok transparan yang menghalangiku. Dan aku merasa seperti mau terpental ke belakang, akhirnya aku memutuskan untuk memasrahkan diri. Secara perlahan aku terangkat dari tanah (kira-kira 30 cm), merasa tertarik ke belakang beberapa meter dan kemudian tarikan itu berhenti dan aku diam dengan keadaan mengambang. Ingin maju tidak bisa, ingin mundur pun tidak bisa. Di sini aku sadar, kalau aku sedang berada di dalam mimpi. Beberapa hari yang lalu aku baru membaca artikel-artikel tentang lucid dream dan di artikel itu dikatan perlunya utk melakukan reality check. Dalam keadaan mengambang dan diam di tempat itu, aku menutup hidungku (memencet hidung). Cukup susah untuk mengangkat tangan kananku sampai ke hidung, karena rasanya sangat lemas, seperti tidak ada tenaga untuk mengangkat tangan. Setelah hidung ditutup, kemudian aku membuang nafas sekuat mungkin dari hidung (seperti mau membuang ingus), dan hasilnya adalah aku tetap bisa mengeluarkan nafas! Dari artikel yang aku baca, ini artinya aku benar-benar berada di dalam mimpi. Setelah aku melakukan reality check, aku menyadari satu hal aneh lagi, jari-jari tangan kananku membengkak.

Cukup terkejut aku dengan hasil dari reality check yang aku lakukan. Aku langsung berpikir ingin terbang haha... Dari yang aku baca, aku harus mulai melompat-lompat kecil terlebih dahulu. Aku langsung coba praktekkan itu, tapi tetap saja tidak bisa. Aku masih mengambang dan tidak bisa bergerak maju ataupun mundur. Aku ingin keluar dari keadaan seperti ini, aku melihat di sebelah kiriku ada beberapa helai pakaian (entah itu jaket atau kemeja atau kaus) berwarna hitam. Aku ingin meraih pakaian itu dan aku jadikan alat untuk membuatku bisa bergerak mundur. Tapi tangan kiriku tidak diangkat lebih tinggi dari pinggangku, sangat tidak bertenaga tangan kiriku. Kemudian aku mulai merasakan takut, "waduh ini gimana kalau kejebak begini terus?" Tidak sampai 10 detik aku tersadar dari mimpi dengan membelokkan kepalaku ke arah kanan secara cepat dan mata masih tetap terpejam.

Ini pengalaman pertamaku melakukan reality check di dalam mimpi.

No comments: