Friday, November 18, 2011

Gara-gara langit siang tadi

Hari ini adalah briefing pertama untuk pelaksanaan wisudaku tanggal 3 Desember nanti. Tidak aku sangka ternyata sangat ramai di ruangan briefing tadi, dan ternyata total kira-kira sekitar 400 orang lebih.

Setelah selesai briefing aku harus membeli satu buah tiket undangan tambahan supaya adikku bisa ikut masuk ke ruangan wisuda (karena setiap wisudawan hanya mendapat jatah dua undangan). Karena suasana yang ramai akhirnya aku tidak membeli tiket itu sendiri, tapi ibuku yang membelinya. Lalu aku bersama temanku menunggu di kantin kampus. Pengalaman yang ada di sinilah yang membuatku terdesak untuk menumpahkan tulisan ini.

Aku berjalan dari gedung briefing (yang disebut gedung D) selangkah demi selangkah menuju kantin (yang disebut food junction). Aku memilih kursi yang hampir paling dekat saja dari tempat masuk, tempat dudukku tepat menghadap lapangan basket.

Bukan lapangan basket yang mencuri perhatianku, tapi Perhatianku pertama kali justru tertuju pada dua orang (yang mungkin sepasang kekasih). Yang cowok duduk membelakangiku, dan yang cewek hampir berhadapan denganku (karena posisi meja yang agak serong, jadi tidak tepat berhadapan). Aku melihat si cewek itu sedang menulis sesuatu (mungkin mengerjakan tugas kampus).

Apa yang dilakukan kedua orang itu, terutama cewek itu. Membuat pikiranku bertanya-tanya kepada diri sendiri, "pernah ga lu kayak gitu?" Aku tahu pertanyaan ini bukan mengarah kepada tentang pacaran, tapi lebih kepada, "pernah ga lu nongkrong di kampus kayak gitu?" Belum sempat aku menjawab, muncul lagi pertanyaan lain, "nyesel ga lu ga pernah ngerasain gitu?" Aku akhirnya memilih untuk tidak menjawab kedua pertanyaan itu. Secara tak terkontrol pikiranku memberikan pernyataan, "seandai dulu suka nongkrong." "Ah sayang, masa-masa kuliah udah lewat."

Sempat timbul pernyataan lain, "ah sayang gw ga bisa bawa mobil sendiri sih" "ah sayang sekarang kakinya begini sih" kemudian muncul lagi pernyataan lain, "kok gw jadi galau?" Entah kenapa di dalam diriku muncul hal-hal seperti itu, dan sejujurnya tadi aku ingin sekali rasanya untuk mengulang waktu kembali ke masa di mana aku masih kuliah. Rasanya aku ingin sekali membuat masa kuliahku lebih 'menyenangkan'

Kuliah-pulang, kuliah-pulang (kupu-kupu) itulah rutinitasku pada saat kuliah. Di satu sisi aku menyesali keadaan yang aku alami, dalam arti, "mengapa aku harus menjadi 'kupu-kupu'?" Tapi aku juga tidak mau menganggap apa yang aku alami adalah sebuah kegagalan, dan aku cenderung mengatakan, "tidak ada yang sia-sia dengan apa yang terjadi dalam hidupku"

Aku bingung kenapa tiba-tiba aku jadi terpikir hal-hal seperti itu. Mungkin suasana 'perpisahan' yang semakin dekat turut melakukan intervensi terhadap diriku. Selain itu entah kenapa suasana langit siang tadi membuatku merasa nyaman (meskipun akhirnya menghasilkan pemikiran yang kurang nyaman), tapi aku merasakan sesuatu yang nyaman dan keadaan langit itu pun membuatku bertanya lagi, "bisa ga ngerasain kayak gini lagi?"

Hahahaha... Hari penuh kegalauan, terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari diriku sendiri. Dengan kejadian siang tadi, membuatku menjadi semakin percaya bahwa suasana tempat yang berbeda sangat mempengaruhi pemikiranku dan perasaanku. Dan hal ini juga memperanakkan sebuah pertanyaan lagi, "kapan aku bisa pergi sendirian ke tempat baru dan mulai menulis?" :)

Oh ya, aku mau mencoba untuk menggambarkan bagaimana keadaan langit siang tadi. Langit siang tadi di kampus pada saat selesai briefing sangat bersahabat. Makhluk itu tidak menyengat kulitku, dan tidak juga terlalu membekap matahari. Aku merasa langit itu menjadi lembut. Seperti melihat langit normal yang diselimuti kabut tipis, mungkin itu kalimat yang paling menggambarkan suasana tadi. Di akhir tulisan aku ingin mengucapkan terima kasih kepada langit siang tadi. "Hai langit, terima kasih." :)

Ditulis pada hari Kamis, 17 November 2011, selesai pada jam 23:04:48

No comments: