Thursday, October 06, 2011

Aku tidak tahu...

Sudah tiga tahun kira-kira aku belum bisa menggunakan kaki kiriku untuk menopang badanku. Tidak terasa sudah selama itu kaki kiriku beristirahat untuk sementara. Berbagai perasaan sudah banyak menyapaku, dari keinginan menggebu-gebu agar bisa segera berjalan lagi hingga merasa biasa saja.

Ya, sekarang ini yang aku rasakan adalah biasa saja. Bisa dikatakan seperti ini, "bisa jalan bersyukur, masih belum bisa jalan ya sudahlah". Tiba-tiba saja aku jadi menjadi bingung dengan perasaan itu. Aku tidak tahu apakah ini yang disebut berserah?atau malah putus asa?bila keinginanku dulu yang menggebu-gebu untuk segera bisa berjalan dan cenderung "memerintah" Tuhan berganti dengan perasaan biasa ini, apakah aku salah jalan?

Sampai saat ini aku masih merasa benar, walaupun tidak yakin akan keyakinanku itu. Sejujurnya aku merasa tidak pantas mempunyai keingian untuk sembuh dan bisa berjalan lagi, dan bahkan aku sempat berpikir untuk lebih menderita lagi (tapi tidak berani meminta penderitaan itu kepada Tuhan). Ah mungkin itu pemikiran yang gila.

Sejujurnya setiap kali berdoa aku masih menyisipkan permohonan agar aku sembuh, meskipun dari hati kecilku sendiri mengatakan bahwa permohonan itu adalah tidak perlu. Aku tidak tahu mengapa hati kecilku berkata begitu. Apakah itu bisikan iblis? Aku takut ada yang salah dengan pemikiranku ini (semoga saja tidak)

Satu hal yang membuatku bersyukur adalah dengan keadaan seperti ini (kaki kiri yang masih belum bisa digunakan), aku bisa lebih dekat dengan Tuhan. Aku jadi menyesal (sangat menyesal) dengan apa yang aku lakukan dulu sewaktu sehat, dimana rasanya aku hanya bermain-main dalam melakukan sesuatu untuk Tuhan. Dapat dikatakan, "yang penting hadir" tanpa mau mengerti apa arti dari menyenangkan hati Tuhan. Ah terkutuklah aku!

Dengan keadaan sekarang ini (yang aku rasa semakin dekat dengan Tuhan) aku sepertinya malah menjadi lebih banyak ragu, ragu akan kebenaran dari apa yang aku rasa dan apa yang aku pikir. Salah satu contohnya ada yang di atas: aku ragu apakah aku benar bila memiliki rasa yang biasa saja, dengan menekan keinginan untuk sembuh?

Kalau boleh aku memberikan ilustrasi, aku merasa di dalam diriku sendiri seringkali terjadi pertempuran antara si baik dan si jahat. Dalam hal ini aku mengumpamakan keinginan sembuh adalah si jahat, dan si baik adalah perasaan yang biasa saja (meskipun ada lagi hal baik dan jahat yang lain bertempur di dalam diriku). Kira-kira seperti itulah yang kurasakan. Ah, aku masih labil!

Semua yang kurasa saat ini apakah karena aku 'teracuni' dengan buku-buku yang aku baca?aku kira tidak, rasa in sepertinya datang dari Tuhan. Semoga aku tidak berdelusi (lagi-lagi aku ragu! Sesungguhnya aku takut bila salah jalan).

2 comments:

Ferdinu said...

Pertobatan adalah manifestasi penyesalan yang terdalam. Terberkatilah agan Hendry, Tuhan tahu yg engkau butuhkan. Berkah Dalem.

Hendry Setiady said...

wuidih ada romo ferdi :p thank you mo :) Berkah Dalem.