Monday, August 16, 2010

Terima kasih Tuhan... :)

Waaaah hari ini benar-benar luar biasa! Hari ini aku baru menyadari (lebih tepatnya menyadarkan diri) akan pertolongan Tuhan. Ya sebenarnya dari dulu aku sudah sering mengalami pertolongan Tuhan, tapiii biasanya aku sih menganggap itu adalah 'biasa' tidak ada yang spesial. Nah mulai hari ini aku akan menganggap pertolongan Tuhan adalah selalu spesial (maka dari itu aku menyebutnya 'menyadarkan diri').

Jadi begini ceritanya...

Setelah pulang dari sekolah tempat aku mau praktek, aku bermaksud untuk kembali ke kampus untuk minta dibuatkan surat ijin untuk praktek di sana. Seperti biasa turun dari mobil aku segera memakai 'senjataku' yaitu dua tongkat yang telah setia menemaniku selama sekitar satu setengah tahun (sepertinya sih lebih). Keadaan tadi sehabis hujan gerimis, otomatis jalanan agak basah dan agak becek.

Dari tempat aku turun dari mobil aku dan temanku (yang juga berniat sama, yaitu membuat surat ijin praktek) berjalan selangkah demi selangkah menuruni jalanan yang landai. Sampai pada akhirnya tiba di bidang miring (jalanan miring) yang terbuat dari semen dan agak curam. Bidang miring ini adalah jalan bagi kursi roda untuk menaiki trotoar. Sedikit ada perasaan ragu sewaktu mau menaiki bidang miring, tidak seperti biasanya aku ragu (mungkin karena hujan, jadi aku takut tongkatku jadi licin). Aku mulai melangkah, langkah pertama lewat, langkah keduapun aku lewat. Sampailah aku di atas trotoar yang mungkin tingginya hanya 5 cm?atau 10 cm?

Rasa percaya dirikupun timbul, "ah udah positif ga licin nih tongkat." Berjalan di tempat datar sekitar 2 langkah, kemudian aku harus menaiki bidang miring lagi (juga terbuat dari semen) yang tidak securam bidang miring yang pertama. Karena tidak securam yang pertama tambah yakinlah aku, "ini lebih gampang dari yang tadi." Tanpa ragu aku mulai melangkah... Langkah pertama lulus, kalau aku tidak salah ingat aku sambil ngobrol sih dengan temanku, tapi lupa apa yang dibicarakan.

Di langkah kedua aku sedikit sulit untuk menuliskan kejadiannya. Mungkin bisa dimulai dari sini...

Ketika kaki kananku melangkah dan mulai menginjak ke tanah, kaki kiriku belum sampai menempel di tanah, tiba-tiba aku kehilangan keseimbangan dan mau jatuh ke arah kiri, secara otomatis kaki kiriku menempel ke tanah dan menahan badan (kaki kiriku masih belum boleh untuk menopang badan 100%), menyadari kaki kiriku yang sudah mulai menahan beban, aku langsung spontan mengembalikan tumpuan di kaki kanan yang mengakibatkan aku mau jatuh ke kanan. Segera kupanggil nama temanku 2 kali, dan tidak menunggu lama, aku merasakan tangan yang kuat menggenggam tanganku dan mengangkatku sehingga aku tidak jadi jatuh.

Oh iya, Aku merasa tangan kiriku sempat mencari pegangan (tongkat) ketika aku mulai kehilangan keseimbangan, tapi aku tidak temukan pegangan itu, secara otomatis mataku tertuju ke bawah dan ternyata tongkatku sudah tergeletak dibawah. Kejadian di langkah kedua ini berlangsung sangat cepat, mungkin tidak sampai 10 detik.

Setelah kejadian itu, aku sempat shock, sekaligus bersyukur dan sempat terucap di dalam hati, "untung ga jatoh." Menenangkan diri sebentar, lalu aku lanjut lagi berjalan selangkah demi selangkah menuju ke dalam gedung kampus.

Di perjalanan pulang di dalam mobil, aku mendapatkan pencerahan kalau tadi tongkatku terpeleset bukan karena licin, tapi karena aku yang salah memilih jalan. Aku ingat bidang miring yang kedua itu tidak rata. Kalau aku di posisi mau naik, bagian yang tidak rata itu ada di sebelah kiri, karena bagian yang tidak rata itu, tongkatku jadi terpeleset.

Sungguh luar biasa hari ini :) pertolongan Tuhan langsung datang disaat aku butuh, melalui temanku Tuhan datang menolongku... Terima kasih Tuhan :)

No comments: